Entri Populer

Kamis, 02 Juni 2011

Halawatul Kasbi: CINTA

Halawatul Kasbi: CINTA: "Symb ol of My true l ove Energi yang terdapat di alam itu seperti cinta pada diri manusia. Sungguh, merupakan sebuah misteri kenapa kita..."

CINTA

Symbol of My true love
Energi yang terdapat di alam itu seperti cinta pada diri manusia. Sungguh, merupakan sebuah misteri kenapa kita jatuh cinta dan bagaimana kita menjalani cinta tersebut? Mengapa harus ada cinta? Apakah sebernarnya dari cinta itu? Kita sepertinya hanya akan menerima saja bila cinta menyntuh hati kita dan ingin bertahta di dalamnya.
Cinta adalah cinta, sebuah cerita mistis tapi romantis. Cinta bukan sekedar kata, bukan pula sekedar makna. Cinta boleh saja merupakan kata yang tak bermakna atau makna yang tak terkata atau justru kata yang tak terhingga maknanya.
Cinta hanya dapat ditemukan dengan segenap penjiwaan, kesungguhan, dan ketulusan. 
Cinta adalah urusan hati dan hati ada dalam genggaman tuhan. 
Cinta adalah komposisi rasa yang ada dalam hati, yang meradiaskan gelombang cahaya yang berbeda pada setiap insan yang merasakannya. Spectrum cinta beraneka warna dan memiliki panjang gelombang yang tidak sama, serta berasal dari dimensi ruang dan waktu yang berbeda.
Cinta terlahir untuk saling melengkapi kekurangan masing-masing dan bukanlah sikap saling menuntut satu sama lain. Cinta yang penuh pengertian akan menumbuhkan sikap saling melengkapi, bekerja sama, bersahabat, dan menerima keadaan masing-masing dengan ikhlas.
Jalaluddin Rumi r.a. berkata "Cinta terletak dalam hati, meskipun tersembunyi, namun getarannya tampak sekali. Ia dapat mempengaruhi pikiran juga tindakan. Sungguh cinta dapat mengubah yang pahit menjadi manis, debu beralih menjadi serbuk emas, yang keruh tampak bening, sakit pun akan sembuh, penjara bak telaga, derita terasa nikmat, dan kemarahan adalah nikmat. Cinta juga akan melunakkan besi, menghancurkan karang batu, cinta akan membangkitkan yang mati , dan meniupkan ruh kehidupan kepadanya, serta mengangkat budak menjadi pemimpin".
Cinta telah tercipta sejak manusia masih dalam kandungan dan akan terus ada selama kehidupan ada di bumi Allah ini, seperti penanda waktu yang tak kenal lelah untuk terus berdetak detik demi detik tiada hentinya. Tuhan Sang Ppencipta telah dan akan terus menaungi hidup kita dengan cinta dan menghujani kita dengan butiran cinta dari langit semesta.
Cinta yang sungguh-sungguh itu menempati tiga hal, yaitu: lebih memilih ucapan kekasinya mengalahkan ucapan orang lain, memilih duduk di samping kekasihnya dari pada duduk di tempat lain, dan memilih kerelaan kekasihnya mengalahkan kerelaan orang lain, (Nashaih al-Ibad).

Cinta bukanlah sebuah kehampaan dan kekosongan belaka. Ketika cinta tak lagi menari di sisi kita, niscaya kerinduan yang sangat akan kita rasakan. Ketika cinta bergetar dalam hati, niscaya getaran-gettaran partikelnya akan teratur. Saat itu kita akan merasakan bagaimana cinta akan bermanja dalam hati kita. Sungguh, kita seolah tidak akan pernah merasakan bagaimana cinta merobek-robek lembaran hati dan kita akan mendapatkan pelajaran untuk melangkah jauh lebih baik ke depannya.


Demikianlah para intelek dan cendikia yang berusaha mendiskripsikan "cinta" namun semuanya akan berbeda sesuai dengan kondisi dan perasaan masing-masing serta kemampuan menuturkannya dari satu kata menjadi deretan kalimat. Semua ini dimulai dengan "cinta" karena dengan Cinta Sang Maha Pemilik Cinta Hakikilah kita masih diberi kesempatan untuk saling mencintai.